JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rahayu Saraswati mengatakan, pihaknya tidak perlu menyewa buzzer atau pendengung untuk menghadapi black campaign atau kampanye hitam yang menyerang Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
“Jadi ini yang kami bisa maksimal kan, bahwa dengan pasukan yang disampaikan Barisan Muda Partai Amanat Nasional (PAN), punya 50 ribu, saya yakin kami punya pasukan masing-masing, ini justru menunjukkan kami enggak perlu buzzer bayaran,” kata Saraswati di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Rabu (16/7/2023).
“Kami punya pasukan yang real, anak muda organik real yang peduli dengan masa depan bangsa ini,” ujar Ketua Umum DPP Tunas Indonesia Raya (Tidar) itu.
Saraswati mengatakan, pihaknya ingin fokus mengeruk suara anak muda untuk memenangkan Prabowo. Terlebih, Tidar sebagai sayap partai Gerindra, telah merapatkan barisan dengan sayap partai pendukung Prabowo lainnya, yakni Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), Barisan Muda PAN, dan Garda Bangsa PKB.
“Apalagi pemilihnya juga 61 persen nih, tadi baru dilaporkan 61 persen pemilih adalah pemuda dan pemudi, generasi milenial dan gen z, dari usia 17 sampai 40 tahun. Kami di sini sebenarnya bagian dari politisi muda yang mau memberikan contoh bahwa kami ada di meja pengambilan keputusan,” kata Saraswati.
Sementara itu, Ketua Umum DPP AMPI Jerry Sambuaga mengatakan, pihaknya merapatkan barisan dengan Tidar, Barisan Muda PAN, dan Garda Bangsa PKB, setelah Golkar-PAN merapat ke koalisi bentukan Gerindra-PKB.
“Kami melihat itu ada kesinambungan, ini bagian yang penting di mana ketua-ketua umum kami sudah merajut itu dan sudah mendeklarasikan kepada Prabowo,” kata Jerry.
“Itu kami pikir itu penting di level kepemudaan, khususnya di ormas untuk meneruskan perjuangan dan juga komunikasi, silaturahmi yang selama ini sudah terbentuk,” tutur Ketua Balitbang DPP Golkar itu.
Source: Kompas.com