JAKARTA – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan dukungan pada Prabowo Subianto untuk menjadi Calon Presiden (Capres) pada Pemilu 2024 nanti.
Middle income trap menjadi salah satu alasan Airlangga mendukung Prabowo.
“Pak Prabowo adalah orang yang tepat supaya Indonesia lolos dari middle income trap,” klaim Airlangga.
Hal itu membuat Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang beranggotakan Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional resmi bergabung dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk mengusung Prabowo Subianto sebagai Capres 2024 mendatang.
“Prabowo bisa searah dan sejalan dengan Partai Golkar. Dengan itu, Partai Golkar memberikan dukungan kepada Bapak Prabowo sebagai calon Presiden Republik Indonesia 2024,” demikian Airlangga.
Dukungan KIB disambut dengan hangat oleh Prabowo.
“Kita yakin dengan politik ekonomi yang sudah dirintis oleh pemerintah sekarang, di mana Pak Airlangga memainkan peranan penting,” kata Prabowo di Gedung Museum Perumusan Naskah Proklamasi pada hari Minggu, 13 Agustus 2023.
Pengertian Middle Income Trap
Dalam definisi, middle income trap adalah kondisi negara dengan tingkat pendapatan menengah tetapi tertahan untuk mencapai tingkat pendapatan yang lebih tinggi. Hal itu disebabkan negara tidak dapat bersaing dengan negara berpenghasilan rendah, dalam hal sumber daya alam dan tenaga kerja murah.
Selain itu, negara juga tidak dapat bersaing dengan negara maju melalui kualitas sumber daya manusia yang unggul dan kecanggihan teknologi yang baik.
Untuk mensiasati permasalahan tersebut, Presiden Jokowi menyebutkan bahwa kunci permasalahan middle income trap adalah dengan melakukan hilirisasi industri.
Hilirisasi yang dimaksud adalah dengan membangun strategi yang tepat dalam menghasilkan tingkat ketergantungan Indonesia kepada Negara lain.
Melalui signifikansi penghasilan negara yang tinggi, hal itu dapat mendongkrak pertumbuhan dan pembangunan yang berkelanjutan dari segala sektor, seperti pengentasan kemiskinan, stabilitas keuangan internasional, sampai isu-isu seperti perubahan iklim dan perdagangan internasional.
Otoritas Jasa Keuangan atau OJK telah menyusun dan menetapkan kebijakan 2023 dengan menciptakan peluang pertumbuhan bagi sektor keuangan disamping Jokowi yang terus menekan soal hilirisasi sebagai upaya untuk keluar dari middle income trap tersebut.
Di samping itu, Airlangga sendiri beberapa kali sempat berbicara mengenai solusi agar Indonesia dapat keluar dari middle income trap. Salah satunya adalah ketika Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi.
Karena menurutnya, dengan banyaknya angka tenaga kerja produktif, Indonesia akan keluar dari middle income trap.
“Dengan bonus demografi kita bisa menghadapi permasalahan tersebut,” ujar Ketua Umum Partai Golkar yang juga menjadi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia tersebut.
Airlangga mengingatkan bahwa seluruh partai harus bekerja sama di tengah kemelut politik 2024 agar Indonesia dapat keluar dari middle income trap.
“Crossroad tahun depan harus kita lakukan dan kerja bareng. Tidak bisa hanya satu partai, tetapi seluruh partai,” kata dia.
Airlangga Hartarto juga melihat sosok yang dapat melanjutkan apa yang selama ini dilakukan pemerintah untuk mengatasi middle income trap, ada pada visi Prabowo Subianto.
Source: TEMPO.CO