JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto dinilai membawa babak baru terkait politik luar negeri Indonesia. Rumusan itu terangkum dalam konferensi politik luar negeri 2024 atau Conference on Indonesia Foreign Policy (CIFP) di Kota Kasablanka, Jakarta, pada Sabtu (30/11/2024).
Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal mengatakan konferensi politik luar negeri 2024 ini menyoroti prospek politik luar negeri Indonesia 5 tahun mendatang.
Dia memandang, Indonesia telah masuk dalam babak baru dengan dipimpin Presiden Prabowo Subianto.
“Kita memasuki babak baru dari politik luar negeri Indonesia. Kita mempunyai presiden baru yang sangat aktif di dunia internasional, ingin berperan, visibilitas tinggi, dan pintar bergaul dengan para pemimpin dunia,” kata Dino di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan pada Sabtu (30/11/2024).
Selain membahas keberlanjutan politik luar negeri Indonesia selama 5 tahun mendatang, konferensi politik luar negeri 2024 juga mendiskusikan peran negara middle power di tengah gejolak politik internasional yang tidak menentu. Diskusi itu dibahas dalam tema besar “Can Middle Powers Calm the Storm and Fix the World?”.
Sejumlah diplomat, pejabat, akademisi, pebisnis, cendekiawan, dan tokoh berpengaruh lainnya turut hadir dalam konferensi ini. Beberapa di antaranya, Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani, dan Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid.
Melalui acara ini, Dino selaku pendiri FPCI ingin mendorong pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk menunjukan peran Indonesia di tingkat internasional, dalam hal ini politik luar negeri Indonesia. Apalagi dunia global saat ini sedang mengalami banyak masalah, seperti konflik geopolitik dan perubahan iklim.
“Dunia membutuhkan peran, leadership, dan kontribusi Indonesia. Jadi kita harus memenuhi panggilan sejarah ini dan saya yakin kita bisa,” tegasnya.
Konferensi sekaligus perayaan satu dekade FPCI ini mendapatkan respons dan antusiasme dari publik yang begitu besar. Sebanyak 9.520 peserta mengikuti konferensi kebijakan luar negeri terbesar di Indonesia, Asia Tenggara, dan Indo-Pacific.
Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia juga turut menyambut meriah acara tersebut. Mereka ada yang datang menggunakan bus hingga kapal selama berhari-hari untuk bisa ikut berpartisipasi di CIFP 2024.
“Luar biasa, ini mencerminkan semangat anak muda yang sangat menyentuh dan juga semangat untuk belajar dan keinginan untuk meraih berbagai peluang yang ada di dunia internasional,” tutupnya.
Salah satu mahasiswa dari Universitas Islam Indonesia Nur Haliza Salsabila mengatakan sangat tertarik mengikuti konferensi politik luar negeri 2024. Dia bersama temannya juga ingin mendengarkan sesi diskusi yang dipaparkan oleh tokoh edukatif.
“Interesting sama acaranya. Jadi banyak tahu sama menteri, ketemu langsung gitu dan dapat informasi lebih banyak,” ujar Nur terkait konferensi politik luar negeri 2024 yang di dalamnya merangkum babak baru politik luar negeri Indonesia di bawah Presiden Prabowo Subianto.
Source: Beritasatu.com