JAKARTA – Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto menjadi sosok pemimpin yang paling berkomitmen dalam meningkatkan kemandirian Indonesia dalam komunitas internasional.
Menteri Pertahanan RI tersebut terbukti terus menyuarakan agar Indonesia ke depannya lebih mandiri dalam bidang energi dan pangan dengan meneruskan program serta kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di pemerintahan.
“Prabowo menurut saya Capres atau tokoh paling banyak berbicara tentang bagaimana kemandirian baik itu pangan dan energi,” kata Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, Rabu (2/8/2023).
Fahri memuji sosok Prabowo yang selalu mementingkan kemandirian di bidang pangan dan energi. Kendati menjabat sebagai menhan di Kabinet Indonesia Maju, menurutnya Prabowo bisa meyakinkan Presiden Jokowi jika pangan merupakan bagian dari pertahanan negara.
Bukti pemahaman tinggi yang dimiliki oleh Prabowo terhadap sektor-sektor strategis bagi ketahanan negara yang dinilai belum dimiliki oleh kandidat capres lainnya.
“Ini tidak kita dengar dari capres-capres lain,” ujar Fahri.
Selain itu, Fahri menjelaskan Indonesia pada periode berikutnya memerlukan sosok capres yang memiliki wawasan geopolitik dan diperhitungkan di komunitas internasional. Maka dari itu, ia menekankan Prabowo merupakan figur yang tepat untuk memimpin Indonesia ke depan karena memiliki wawasan geopolitik.
“Artinya jika seseorang diperhitungkan secara geopolitik, maka orang itu akan dipercaya untuk mengamankan kawasan kita ini,” ucap Fahri Hamzah.
Prabowo Capres yang Memiliki Paket Lengkap
Prabowo merupakan salah satu kandidat Capres yang memiliki paket lengkap untuk memimpin Indonesia ke depan. Kapabilitasnya sebagai Menhan tidak perlu dipertanyakan lagi.
Seperti baru-baru ini, Prabowo menerima kunjungan resmi Menteri Pertahanan Kerajaan Arab Saudi, Yang Mulia Pangeran Khalid Bin Salman Bin Abdul Aziz beserta delegasi di kantor Kementerian Pertahanan, di Jakarta, pada Selasa (1/8).
Adapun kunjungan itu merupakan momen bersejarah karena diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama pertahanan Indonesia dan Arab Saudi, yang telah terjalin sejak tahun 2014 silam melalui Perjanjian Kerja Sama Pertahanan (Defence Cooperation Agreement/DCA).
Source: Liputan6.com