JAKARTA – Survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka lebih tinggi ketimbang pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi merinci Prabowo-Gibran mengantongi 36,1 persen. Sementara Ganjar-Mahfud 33,7 persen; dan AMIN 23,7 persen.
Hal serupa juga terjadi pada elektabilitas bacapres. Prabowo unggul dengan 37 persen; Ganjar 34,8 persen; dan Anies 22,3 persen.
“Simulasi pasangan tidak berbeda signifikan dari simulasi tiga nama,” kata Burhanuddin dalam acara daring, Kamis (26/10).
Dari temuan hasil survei itu, Burhanuddin menyoroti elektabilitas Prabowo turun ketika dipasangkan dengan Gibran. Namun demikian, ia menegaskan survei tersebut dilakukan sebelum Gibran resmi ditetapkan sebagai bacawapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) mendampingi Prabowo.
Survei dilakukan tepat usai MK mengabulkan gugatan terkait syarat pendaftaran capres-cawapres yang harus berusia minimal 40 tahun atau berpengalaman sebagai kepala daerah baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota pada Senin (16/10) lalu.
“Setelah MK mengambil keputusan, survei tanggal 16-20 Oktober, suara pak Prabowo ketika bergandengan dengan Gibran agak turun. Dari 37 ke 36,1 persen,” kata dia.
Hal serupa menurutnya juga terjadi pada pasangan Ganjar-Mahfud. Menurut Burhanuddin, suara mereka sebagai pasangan turun kendati tidak signifikan lantaran para responden beralih untuk merespons tidak tahu atau tidak menjawab (TT/TJ).
Ia menyebut pendukung Ganjar-Mahfud yang memilih TT/TJ bimbang usai Gibran yang juga merupakan kader PDIP kala itu santer dibicarakan publik untuk mendampingi Prabowo.
Sementara pasangan AMIN menurutnya paling diuntungkan atas situasi itu. Burhanuddin mengatakan suara pendukung lama Prabowo beralih ke pasangan AMIN.
“Tesis kita bahwa Prabowo-Gibran meskipun memiliki potensi untuk menarik massa Ganjar, karena mas Gibran adalah kader PDIP. Tapi potensi itu belum terealisasi, dalam survei setelah putusan MK itu,” ujarnya.
Adapun survei nasional ini dilakukan selama periode 16-20 Oktober 2023. Responden survei merupakan WNI berusia 17 tahun ke atas yang memiliki hak pilih pada Pemilu. Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.
Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 2.567 responden, dan memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar kurang lebih 1,97 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Wawancara dengan responden dilakukan lewat tatap muka oleh pewawancara yang dilatih.
Survei simulasi pilpres juga telah dilakukan LSI Denny JA pada 4-12 September 2023. Survei itu juga menempatkan Prabowo-Gibran di posisi pertama dengan elektabilitas 39,3 persen.
Posisi kedua diduduki Ganjar-Mahfud dengan 36,9 persen. Lalu Anies-Muhaimin memiliki elektabilitas 15 persen.
Survei Poltracking Indonesia pada 3-9 September 2023 mengungkap hasil berbeda. Ganjar-Mahfud berada di urutan pertama dengan elektabilitas 31,6 persen.
Prabowo-Gibran memiliki elektabilitas 30,7 persen. Sementara itu, Anies-Muhaimin memiliki elektabilitas 18,4 persen. Poltracking merekam 19,3 persen responden tidak menjawab survei.
Source: CNN Indonesia