JAKARTA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto resmi menunjuk sejumlah pejabat untuk mengelola Badan Pengelola Investasi Indonesia, Danantara Sovereign Fund.
Penunjukan itu ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2025 tentang Pengangkatan Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Danantara Indonesia.
“Danantara Indonesia bukan sekadar badan pengelola investasi, melainkan harus menjadi instrumen pembangunan nasional yang akan mengoptimalkan cara kita mengelola kekayaan Indonesia,” kata Presiden Prabowo, Senin, 24 Februari 2025.
Berdasarkan Surat Keputusan tersebut, Presiden Prabowo memilih Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan Roeslani sebagai CEO Danantara Sovereign Fund.
Terdapat dua posisi di bawah CEO Danantara, yaitu Chief Operating Officer (COO) yang bertanggung jawab untuk Holding Operasional, dan Chief Investment Officer (CIO) yang mengendalikan Holding Investasi Badan Usaha Milik Negara.
Pandu Patria Sjahrir ditunjuk untuk menjabat sebagai CIO Danantara yang akan bertanggung jawab mengelola investasi dan pemberdayaan aset semua Badan Usaha Milik Negara. Selanjutnya, posisi COO dipercayakan kepada Doni Oskaria yang saat ini menjabat sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara, yang akan bertanggung jawab mengelola operasional Badan Usaha Milik Negara yang ada di bawah Danantara.
Prabowo juga telah menetapkan susunan Dewan Pengawas Danantara dimana Dewan Pengawas dipimpin oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir. Selain itu, Muliaman Hadad juga ditunjuk sebagai Wakil Ketua Dewan Pengawas Danantara, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani juga bergabung sebagai anggota Dewan Pengawas Danantara.
Kemudian, Prabowo juga meminta mantan-mantan presiden dan pimpinan organisasi keagamaan untuk ikut mengawasi dan menjadi penasehat pengelolaan dana Danantara. Presiden Prabowo mengatakan bahwa Danantara yang akan menjadi sovereign wealth fund Indonesia akan mengelola aset senilai lebih dari US$900 miliar.
Menurutnya, dana-dana yang dikelola Danantara akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek yang berkelanjutan dan berdampak tinggi di berbagai sektor, seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, dan produksi pangan.
Strategi Awal
CEO Danantara Rosan Roeslani mengungkap strategi awal yang bakal dilakukan lembaganya untuk mewujudkan mimpi Presiden Prabowo Subianto mengangkat ekonomi Indonesia.
Menurut Rosan, pihaknya akan fokus pada pembiayaan di bidang hilirisasi hingga energi baru terbarukan.
“Untuk proyek-proyek yang nanti terutama dalam bidang hilirisasi, renewable energy, bidang pangan, dan bidang-bidang lain yang tentunya mempunyai dampak ke depannya yang sangat baik dan jangka panjang,” ujar Rosan di Istana Negara, Senin, 24 Februari 2025.
Rosan menjelaskan dari total aset Badan Usaha Milik Negara yang masuk ke Danantara sebesar kurang lebih US$900 miliar, dana awal yang akan dikelola untuk proyek-proyek tersebut sebesar US$20 miliar.
“Karena ini kita investasi dengan Danantara, ya we are invest in the future juga. Jadi itu pegangan kita,” ujar Rosan.
Meski demikian, Rosan menyebutkan tidak menutup pintu apabila ada investor yang ingin bergabung mendanai proyek-proyek yang akan digarap Danantara.
“Justru dengan adanya dana yang kita miliki, justru itu akan memberikan keyakinan dan juga kepastian untuk para investor juga masuk ke Indonesia,” pungkasnya. (PC Network)