JAKARTA – Banyak partai politik (parpol) non parlemen mulai beri sinyal mendukung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, pada Pilpres 2024 sebagai calon presiden (Capres).
Banyaknya dukungan untuk Prabowo Subianto dari parpol non parlemen ini karena dinilai memiliki kesamaan visi dan misi.
Kesamaan visi misi untuk menjadikan Indonesia lebih baik diyakini jadi alasan kuat banyak parpol non parlemen yang perlahan mulai mendekat ke arah Prabowo Subianto dan Partai Gerindra.
“Kesamaan visi, misi maupun tujuan antar satu partai dengan partai lain tak bisa terlepas kalau kita berbicara dukungan dari beberapa partai kepada Prabowo” kata Peneliti Senior Lembaga Survei Jakarta (LSJ), Fetra Ardianto, Rabu (9/8/2023).
Visi dan misi yang dimiliki Prabowo Subianto bertujuan untuk menyejahterakan rakyat Indonesia.
Prabowo Subianto yang peduli terhadap masyarakat kecil memang sudah memiliki gambaran besar terkait langkah konkret apa yang akan dijalankan ketika menjadi Presiden Indonesia periode berikutnya.
Adapun beberapa program untuk masyarakat yang sudah tercetus oleh menteri terbaik dan andalan Presiden Jokowi itu antara lain di sektor kesehatan, pendidikan, perumahan, sembako, dan pinjaman untuk usaha.
Salah satu yang akan terus dilakukan implementasinya oleh Prabowo Subianto adalah perihal stunting, di mana saat ini stunting di masyarakat masih menjadi perhatian pemerintah.
Melihat konkretnya program yang akan digalakkan Prabowo ketika terpilih jadi presiden Indonesia berikutnya, hal itu turut berimbas pada kenaikan daya elektoralnya di masyarakat.
Berdasarkan pada survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia periode 20-24 Juni 2023, Prabowo Subianto berhasil mengantongi suara terbanyak.
Prabowo Subianto berhasil unggul dari kandidat Capres PDIP, Ganjar Pranowo dan Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.
Prabowo Subianto sukses mengantongi dukungan sebesar 36,8 persen, diikuti Ganjar Pranowo dengan total suara sebanyak 35,7 persen dan Anies yang stagnan di peringkat tiga dengan 21,5 persen suara.
Maka dari itu, menurut Fetra, adanya kesamaan visi dan misi untuk mensejahterakan rakyat Indonesia jadi daya pikat yang kuat bagi partai-partai non parlemen mulai memberikan isyarat dukungan terhadap Prabowo maju di Pilpres 2024.
Kesamaan visi misi itu, menjadi pertanda bahwa tak sedikit yang menginginkan Prabowo Subianto yang jadi Presiden Indonesia di masa depan.
“Dalam hal ini pasti ada kesamaan nilai antara visi misi dari Prabowo dan tiap-tiap partai yang bertemu dengan Prabowo Subianto”
“Dimana kemudian kesamaan nilai tersebut akhirnya mengarah kepada bentuk dukungan terhadap Prabowo” pungkasnya Fetra.
Mencuat Tiga Nama Cawapres Potensial Prabowo Subianto, Ini Kelebihan dan Kekurangannya
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin merespon soal tiga nama digadang-gadang sebagai calon wakil presiden (cawapres) potensial Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Diketahui, mulai dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) hingga aktivis 98 Budiman Sudjatmiko berpeluang menjadi pendamping Menteri Pertahanan (Menhan) itu untuk bertempur di Pilpres 2024.
“Cak Imin karena dia PKB-nya sudah koalisi dengan Gerindra. Kalau enggak dipilih jadi Cawapresnya kan bisa lari dia, dan Prabowo kan tidak cukup 20 persen. Cak Imin punya potensi,” ucap Ujang Komarudin, Rabu (9/8/2023).
Adapun nama potensial kedua ialah Menteri BUMN, Erick Thohir. Namun, Erick agak sulit menjadi cawapres Prabowo karena tidak punya partai.
“Maka kalau Erick Thohir maju pastikan PKB-nya tetap di Gerindra,” ucap dia.
Menurut dia, keduanya juga punya plus minus untuk menjadi cawapres.
Menurutnya, nilai plus dari Cak Imin, memiliki basis massa NU dan Jawa Timur yang notabene jumlah pemilih terbanyak kedua di Indonesia.
“Minusnya isu-isu permasalahan di masa lalu,” imbuhnya.
Ia menambahkan, sedangkan Erick punya nilai plus berupa kekuatan finansial.
Dia juga menteri di Kabinet Presiden Joko Widodo dan didukung PBNU menjadi cawapres.
“Kekurangannya ya sama akan diserang soal menggunakan BUMN sebagai kampanye terselubung,” ucap dia.
Terlebih, sebagai rekan koalisi Gerindra, Cak Imin satu-satunya pemegang golden ticket cawapres Prabowo.
Gerindra pun menyerahkan kepada Cak Imin dalam menentukan cawapres.
“Kekurangannya ya sama akan diserang soal menggunakan BUMN sebagai kampanye terselubung,” ucap dia.
Source: WARTAKOTALIVE.COM