JAKARTA – Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menyatakan dalam kacamata Presiden Jokowi Calon Presiden (Capres) Gerindra Prabowo Subianto dinilai sebagai sosok yang lebih potensial dibanding kandidat lain. Menurut Dedi, hal itu kian menegaskan adanya sinyal dukungan dari Presiden Jokowi terhadap Prabowo.
“Prabowo dalam kacamata Jokowi lebih potensial,” kata Dedi, Jumat (10/8/2023).
Kapabilitas Prabowo Subianto di Kabinet Indonesia Maju memang tidak perlu diragukan lagi. Torehan hasil positif yang dicatatkan oleh Ketum Gerindra itu memang menjadi rapor positif jelang Pilpres 2024 mendatang.
Sebagai sosok yang bertanggung jawab mengatur pertahanan dan keamanan negara, Prabowo membuktikan kapasitasnya sebagai pemimpin terbaik di era Presiden Jokowi. Prabowo kerap menjalin kerja sama dengan banyak negara luar untuk terus memperkuat dan menjaga keutuhan bangsa.
Seperti yang dilakukan belakangan ini kala Prabowo menerima kunjungan dari Menteri Pertahanan Kerajaan Arab Saudi, Yang Mulia Pangeran Khalid Bin Salman Bin Abdul Aziz. Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama pertahanan Indonesia dan Arab Saudi yang sudah terjalin sejak 2014 silam.
Selain itu, dari kunjungan tersebut, Indonesia dan Arab Saudi berkomitmen untuk memperkuat kerja sama pendidikan melalui pertukaran pelajar antar institusi kedua angkatan bersenjata.
Oleh karena itu, merujuk pada data yang dikeluarkan oleh lembaga survei Indonesia Political Opinion (IPO), Kementerian Pertahanan menjadi salah satu kementerian dengan kinerja terbaik di Kabinet Indonesia Maju.
Kementerian Pertahanan berhasil mendapatkan total penilaian paling tinggi dengan 82,1 persen, unggul dari Kementerian BUMN dengan 74,5 persen dan Kemenkopolhukam dengan total angka 66,9 persen. Melihat hal itu, Dedi meyakini, Prabowo adalah sosok Capres yang potensial untuk memimpin Indonesia di masa depan.
Prabowo Tidak Bisa Dikuasai Orang Ketiga
Sebagai sosok ketua umum partai, Dedi menegaskan bahwa Prabowo tidak akan bisa dikuasai oleh orang ketiga, berbeda dengan Capres PDIP, Ganjar Pranowo.
“Ia tidak dikuasai tokoh ketiga, berbeda dengan Ganjar yang dipastikan ada Megawati sebagai pengendali,” pungkas Dedi.
Source: Liputan6.com