JAKARTA – Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berjanji akan mengembalikan tata kelola minyak dan gas bumi (migas) dan pertambangan nasional sesuai dengan konstitusi.
Gagasan itu tertuang dalam delapan misi ‘Asta Cita’ Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
“Mengembalikan tata kelola migas dan pertambangan nasional sesuai amanat Konstitusi, terutama Pasal 33 UUD 1945,” tulis Prabowo-Gibran dalam dokumen Visi, Misi, dan Program.
Pasal 33 UUD NRI 1945 pada pokoknya mengatur perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial.
Pasal 33 ayat (2) berbunyi, ‘Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara’
Selanjutnya Pasal 33 ayat (3) menyatakan bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Janji tersebut sama ketika Prabowo Subianto menjadi calon presiden di Pilpres 2019 lalu.
Kala itu, Prabowo dan partainya yakni Gerindra bertekad menerapkan Pasal 33 UUD 1945 tentang Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial secara murni jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2019.
Pada 2019 lalu, Wakil Ketua Umum Gerindra Sugiono menjelaskan bahwa para pendiri bangsa yang merumuskan Pasal 33 UUD 1945 adalah orang-orang pintar. Di antaranya Soekarno, Mohammad Hatta dan Sutan Sjahrir.
Gerindra, kata dia, sangat memahami landasan negara yang sesuai bagi masyarakat Indonesia. Semua yang telah pendiri bangsa rumuskan mesti diterapkan demi kemaslahatan bersama. Bukan kepentingan golongan.
Target Swasembada Pangan-Energi
Prabowo-Gibran juga memasukkan swasembada pangan, energi, dan air ke dalam 17 program prioritas mereka jika menang di Pilpres 2024.
Dalam swasembada pangan, Prabowo-Gibran akan mengembangkan program food estate khususnya padi, jagung, singkong, tebu, dan kedelai.
Mereka menargetkan terdapat tambahan luas panen tambahan pangan minimal empat juta hektare yang tercapai dalam rentang waktu lima tahun ke depan.
Mengenai swasembada energi, Prabowo-Gibran bakal mengembangkan berbagai produk. Di antaranya, biodiesel dan bio-avtur yang berasal dari kelapa sawit dan bio-ethanol dari tebu dan singkong.
Mereka berjanji bakal mengurangi ketergantungan atas energi fosil dan lebih mengutamakan energi baru dan terbarukan (EBT) serta energi berbasis bahan baku nabati.
Dengan begitu, mereka percaya Indonesia berpotensi menjadi raja energi hijau di dunia.
“Serta energi hijau lainnya dari angin, matahari, dan panas bumi. Pada tahun 2029 dengan sumber daya alam yang ada, sangat optimis program biodiesel B50 dan campuran ethanol E10 akan dapat tercapai,” mengutip visi misi Prabowo-Gibran. (Tim)