JAKARTA – Presiden China Xi Jinping menelepon Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto untuk memberi selamat usai upacara pelantikan di gedung DPR/MPR, Jakarta.
Prabowo Subianto resmi menjadi Presiden Indonesia bersama Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden Indonesia usai mengucapkan sumpah jabatan pada hari ini, Minggu, 20 Oktober 2024.
Dalam pembicaraan telepon tersebut, Xi Jinping menegaskan bahwa China dan Indonesia adalah “tetangga yang bersahabat”.
Xi menyebut hubungan kemitraan strategis antara kedua negara secara konsisten menguat belakangan ini. Xi Jinping mengaku siap meningkatkan hubungan China-Indonesia selama kepemiminan Prabowo.
Menurutnya, akan ada peluang-peluang baru selama era Prabowo untuk meningkatkan kerja sama bilateral China-Indonesia.
“Saya bersedia menjaga komunikasi strategis yang erat dengan Presiden Prabowo, memimpin pembangunan sebuah masyarakat dengan masa depan bersama antara China dan Indonesia ke tingkatan yang baru, dan menulis babak baru penuh kemandirian bersama, solidaritas dan kerja sama, saling menguntungkan, dan hasil sama-sama menang di antara negara-negara berkembang yang besar,” kata Xi dikutip laman resmi Kementerian Luar Negeri China, Minggu, 20 Oktober 2024.
Beijing diketahui mengirimkan Wakil Presiden Han Zheng untuk menghadiri upacara pelantikan Prabowo Subianto. Prabowo pun menyambut langsung tamu-tamu dari negara sahabat yang datang ke upacara pelantikan.
Usai pelantikan di gedung parlemen, Prabowo langsung menerima tamu-tamu negara sahabat di Istana Negara, Jakarta Pusat.
Tamu pertama Presiden Prabowo adalah Wakil Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Winston Peters.
Setelah selesai dengan PM Selandia Baru, tamu selanjutnya adalah Menteri Luar Negeri (Menlu) Britania Raya dan Irlandia Utara (UK) David Lammy. Tamu ketiga yakni dengan PM Singapura Lawrence Wong.
Tamu keempat adalah PM Papua Nugini James Marape. Keduanya juga bertemu secara bilateral dan dilakukan hal yang sama dengan pemimpin negara lain.
Selanjutnya, Presiden juga menerima tamu pemimpin negara lainnya satu per satu secara bilateral, antara lain PM Vanuatu Charlot Salwai Tabimasmas, Wakil PM Australia Richard Marles, PM Korea Han Duck-soon, Wakil Presiden (Wapres) Laos Laos Pany Yathotou, Wapres China, Han Zheng. (PC Network)