JAKARTA – Partai Gelombang Rakyat (Gelora) telah memutuskan mendukung Ketua Umum (Ketum) Gerindra Prabowo Subianto sebagai bacapres di Pilpres 2024. Ketum Gelora Anis Matta menganggap Prabowo adalah ‘man of the moment’ pada pemilu kali ini.
“Prabowo menjadi orang yang tepat sebagai jawabannya. Jadi, mengapa Prabowo? Jawabannya karena Prabowo adalah ‘man of the moment’. Ini momentum Prabowo, seperti biasa orang memilih ‘man of the year’,” kata Anis Matta dalam keterangannya, Selasa (29/8/2023) lalu.
Anis menjelaskan setidaknya ada empat pertimbangan dasar partainya dalam mendukung capres. Pertimbangan-pertimbangan itu, yakni agama, geopolitik, kepentingan nasional, serta kepentingan Partai Gelora sendiri dalam memilih Prabowo ketimbang kandidat lain.
“Nah, keempat pertimbangan ini bertemu semua situasinya dan Prabowo adalah jawabannya. Itu sebabnya saya menyebut beliau sebagai ‘man of the moment,’” katanya.
Anis menyinggung situasi geopolitik sekarang. Dia mewanti-wanti permainan geopolitik ini dapat membawa semua negara ke situasi tak terkendali.
“Kita memang belum jatuh, tapi nyaris jatuh karena kita sudah ada di ujung jurang. Kalau kita jatuh ke jurang ini, artinya perang. Situasinya keluar dari kendali secara global, situasi geopolitiknya sangat kacau,” jelasnya.
“Jadi titik-titik api itu ada di mana-mana, tetapi kita susah memprediksi arah peristiwanya dan waktunya. Di sinilah, perlunya kita dalam perspektif kepentingan politik nasional, membutuhkan politik jalan tengah untuk menghadapi ancaman perang. yang nyata bagi semua negara,” imbuhnya.
Anis berpandangan, politik jalan tengah itu ialah politik populasi yang memikirkan kepentingan nasional dan rakyatnya, bukan kepentingan satu kelompok.
Dia menilai Prabowo merupakan sosok yang dapat menyatukan semua pihak.
“Prabowo adalah pemimpin yang bisa membuat Indonesia tidak menjadi medan tempur bagi kekuatan global. Sebab, penyakit terbesar kita adalah gampang dipecah secara agama, geografi, dan ras. Potensi pembelahan akan lama kalau ditambah disiram isu ekonomi dan intervensi pemain luar,” katanya.
Anis menilai Prabowo juga dapat menyatukan semua pihak usai polarisasi politik terjadi pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
“Kita tentu saja menyayangkan, jika ada kepentingan politik jangka pendek yang mengambil keuntungan dari isu pembelahan ini. Itu sangat berbahaya bagi bangsa, kelihatan populis waktu dia menggunakan isu-isu pembelahan, tapi begitu dia memimpin dia tidak akan bisa mengeksekusi agenda kepentingan nasional, karena lawannya akan menggagalkan,” katanya.
Menurutnya, dalam situasi saat ini, diperlukan pemimpin yang dapat mengkonsolidasikan elite, bukan pemimpin yang membelah rakyat.
“Pemimpin yang bisa mengkonsolidasi elite bangsanya, elite nasionalnya, hanya bisa disatukan kalau pemimpin yang tertinggi menjalankan politik jalan tengah, menjalankan politik populasi,” katanya.
Prabowo, kata Anis Matta, bukan hanya sekedar pemimpin yang bisa mengkonsolidasi elite nasional dan menjaga kepentingan nasional Indonesia. Menurut dia, Prabowo juga bisa mewujudkan Indonesia menjadi superpower baru menuju Indonesia Emas 2045.
“Jadi, dari empat perspektif pertimbangan, mengapa Partai Gelora mendukung Prabowo, itulah penjelasannya. Dan selain kuat, Prabowo juga orangnya amanah. Kita tidak sedang mencari orang sempurna, tetapi orang yang tepat dengan situasi ini,” katanya.
Meskipun mendukung Prabowo, Anis mengajak pendukung Prabowo maupun pendukung capres lain agar tidak mengkampanyekan calon jagoannya secara berlebihan.
“Saya ingin memberikan pesan kepada teman-teman, baik yang mendukung Prabowo maupun tidak, untuk tidak mengkampanyekan calon kita secara berlebihan. Dalam hadits diajarkan, ketika kita mendukung seseorang, maka kita hanya bisa menduga kebaikan orang itu, tetapi Allah tetap yang lebih tahu. Jadi jangan mengkultuskan, dan tidak berlebih-lebihan dalam memberikan dukungan, karena Allah SWT yang lebih tahu,” pungkasnya.
Source: Detik.com